Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan.
Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan Pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
namun mirisnya masih banyak turis turis dan wisatawan asing lainnya menganggap bahwa Bali bukanlah bagian dari Indonesia melainkan sebuah negara yang berdiri sendiri. pernah waktu itu teman saya bercerita saat ke malioboro yogyakarta ia bertemu dengan salah satu turis asing dan ia bertanya darimana asal turis itu, disela perbincangan turis itu mengatakan bahwa ia baru saja berkunjung ke negara Bali dan sebelum balik ke negaranya ia mampir dulu ke negara Indonesia yaitu Yogyakarta. sontak kata kata dari turis tersebut membuat saya terkaget kaget. jadi dengan tegas saya mengatakan bahwa "BALI ADALAH INDONESIA".
Bercerita tentang pengalaman saya ke Bali beberapa pekan masih sangat membuat saya tak ingin meninggalan pulau dewata itu. tempat yang saya kunjungi yaitu Bali tanah Lot. Pastinya tempat wisata yang satu ini sangat tidak asing ditelinga teman teman semua.
berikut informasi yang saya kutip dari https://blog.airpaz.com/id/keindahan-dan-eksotisnya-pura-tanah-lot-bali-indonesia/
yuk dibaca :)
Sejarah Pura Tanah Lot
Konon abad ke 15, Dang Hyang Nirartha sedang melakukan misi untuk menyebarkan agama Hindu dari Pulau Jawa ke Pulau Bali. Zaman itu yang menguasai Pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Raja menyambut baik kedatangan Dang Hyang Nirartha yang sedang menjalankan misinya yang pada akhirnya agama Hindu berhasil tersebar hingga ke pelosok desa di Pulau Dewata, Bali ini.
Dang Hyang Nirartha melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali lalu beliau mencari lokasi sinar tersebut dan tibalah di sebuah pantai di desa bernama Desa Beraban Tabanan. Desa itu dipimpin oleh Bendesa Baraban Sakti yang menantang acara agama Hindu yang dibawa oleh Dang Hyang Nirartha karena desa tersebut menganut Monotheisme.
Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang berbentuk burung beo yang awalnya ada di daratan, namun Bendesa Beraban malakukan berbagai acara untung mengusir Dang Hyang Nirartha yang sedang melakukan meditasi di atas batu karang tersebut. Berdasarkan legenda, Dang Hyang Nirartha memindahkan batu tempat ia melakukan meditasi ke tengah pantai dengan bantuan kekuatan spiritual dan membangun pura disana.
Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang memiliki arti batu karang yang berada di tengah lautan. Sejak peristiwa tersebut Bendesa Beraban Sakti akui kesaktian dari Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikut agama Hindu beserta warganya.
Sesaat sebelum meninggalkan Desa Beraban, Dang Hyang Nirartha memberikan keris kepada Bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan penyakit yang menyerang tanaman. Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan digunakan pada upacara keagamaan setiap enam bulan sekali. Sejak hal ini rutin tersebut dilakukan oleh penduduk Desa Beraban, kesejahteraan penduduk dan hasil panen pun meningkat pesat.
Legenda Pura Tanah Lot
Konon saat Dang Hyang Nirartha memindahkan batu tempat ia bermeditasi dengan kekuatan supranaturalnya ke tengah laut dan membuat pura diatasnya, beliau mengubah selendang yang ia kenakan menjadi ular penjaga pura. Ular tersebut masih ada hingga saat ini dan ular tersebut termasuk jenis ular yang berhabitat di laut yang mempunyai ciri-ciri ekor pipih seperti ikan, memiliki warna hitam berbelang kuning serta memiliki racun 3 kali lebih kuat dari ular kobra.
Jalan Menuju Pura Tanah Lot
Bagi Kamu yang berasal dari luar kota yang tak ingin ketinggalan menikmati keindahan Pura Tanah Lot Bali, Kamu bisa menempuh perjalanan udara untuk tiba di Bali. Jika menempuh dengan jalur udara, Kamu tinggal berangkat dengan menggunakan maskapai tujuan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali. Banyak maskapai yang menawarkan tiket pesawat promo tujuan bandara tersebut seperti Airasia, Lion Air, Batik Air, Garuda Indonesia, Citilink dan lain-lain.
Lokasi Pura Tanah Lot berada di Beraban, Kediri, Tabanan, Bali atau sekitar 13 km dari Kota Tabanan. Dari Pantai Kuta, Kamu lurus ke Jl. Hard Rock Hotel lalu belok kanan ke Jl. Melasti setelah itu belok kiri ke Jl. Raya Seminyak lurus terus ke Jl. Raya Basangkasa lalu belok kiri ke Jl. Raya Taman. Setelah itu lurus terus lalu belok kiri ke Jl. Raya Semer (Canggu/Tabanan) lalu lurus ke Jl Raya Anyar setelah itu belok kanan ke Jl. Raya Canggu dan belok kiri setelah Batu Gede Dalem Samprangan lalu belok kiri ke Jl. Raya Tanah Lot. Kamu hanya tinggal lurus dan Pura Tanah Lot berada di sebelah kanan.
Fungsi Pura Tanah Lot
Keindahan Pura Tanah Lot sudah tidak perlu diragukan lagi karena selain menjadi tempat untuk beribadah umat agama Hindu dan melaksanakan kegiatan upacara keagamaan, Pura Tanah Lot ini juga menjadi tempat wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin melihat keindahan bukti sejarah penyebaran agama bagi umat yang menganut agama Hindu.
Selain menjadi tempat wisata Pura Tanah Lot, banyak pasangan yang menjadikan Pura Tanah Lot sebagai latar mereka untuk melakukan photo prewedding karena tempatnya yang sangat indah dan unik dengan view batu karang dan laut lepas serta sunset yang sangat indah pada sore hari untuk diabadikan dalam photo.
Kegiatan Keagamaan di Pura Tanah Lot
Ada salah satu upacara di Pura Tanah Lot yang dilaksanakan setiap 210 hari atau 6 bulan menurut kalender Saka yaitu piodalan (upacara dalam bahasa Bali) di laksanakan pada hari Buda Wage Langkir atau 4 hari setelah Hari Raya Kuningan. Sebelum pemedek masuk ke pura, pertama mereka harus bersembahyang di Beji Kaler, Beji Kaler adalah mata air suci yang berada dibawah Pura Tanah Lot dan upacara tersebut diadakan selama 3 hari.
Tiket Masuk Pura Tanah Lot
Buat kamu yang ingin memasuki wisata Pura Tanah Lot Bali cukup membayar Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Cukup terjangkau bukan? Kamu bisa berfoto, mengunjungi pura dan melihat sunset yang sangat indah dengan pemandangan Pura Tanah Lot.
Fasilitas Pura Tanah Lot
Fasilitas yang ada di Pura Tanah Lot yaitu tempat parkir kendaraan pengunjung cukup luas, jadi jika kamu dan keluarga atau teman-teman datang pada high season atau pada musim liburan jangan takut tidak kedapatan tempat parkir ya. Di sekitar Pura Tanah Lot juga banyak fotografer keliling yang menawarkan jasa photo dan bisa langsung jadi loh, jadi pas banget buat kenang-kenangan setelah berkunjung ke Pura Tanah Lot.
Keunikan Pura Tanah Lot
Karena Pura Tanah Lot berada di atas batu tebing, jadi kamu harus melewati tangga untuk sampai ke atas dan sampai di pura. Jika kamu datang di waktu yang pas, kamu bisa menikmati indahnya sunset di Pura Tanah Lot yang berbeda dari sunset di tempat lainnya.
Di sekitar Pura Tanah Lot juga terdapat 8 pura suci yaitu; Pura Penataran, Pura Penyawang, Pura Jero Kandang, Pura Enjung Galuh, Pura Batu Bolong, Pura Batu Mejan, Monumenn Tri Antaka dan Pura Pakendungan. Jadi kamu bisa mengunjungi pura lainnya selain pura utama di Tanah Lot.